300 KK TERENDAM BANJIR DI PEKALONGAN, AAF TINJAU DAN BERI BANTUAN

Banjir kembali menggenangi sejumlah wilayah di Kota Pekalongan pada awal tahun 2021 ini. Banjir disebabkan akibat curah hujan yang tinggi tidak hanya di Kota Pekalongan, tetapi juga di Kabupaten Pekalongan,sehingga air Sungai Lodji meluap karena air kiriman dari Selatan.Sebagai respon cepat dan peduli terhadap warganya yang terdampak bencana, Wakil Walikota Pekalongan,HA Afzan Arslan Djunaid,SE sekaligus Walikota Terpilih bersama jajaran Forkopimda baik Kapolres Pekalongan Kota,AKBP M Irwan  Susanto,Dandim 0710/Pekalongan,Letkol CZI Hamonangan Lumban Toruan, Asisten I Setda Kota Pekalongan,Soesilo,SH, Kepala BPBD Kota Pekalongan,Saminta,SPd dan Plt Dinsos-P2KB, Ir Budiyanto,MPi,MHum meninjau sejumlah wilayah terdampak banjir, dan memantau langsung kondisi rumah warga yang saat ini sudah digenangi air dengan ketinggian sekitar 60-80 cm atau setinggi lutut dan paha orang dewasa, Selasa(19/1/2021).

Dalam kunjungannya, Aaf,sapaan akrabnya  bersama jajaran Forkopimda lainnya juga melihat kondisi pengungsian yang didirikan secara mandiri oleh warga setempat  dan keadaan warganya yang dilanda bencana banjir di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara dan Timur seperti , Krapyak,Degayu, dan Sampangan.

Menurutnya,curah hujan tinggi yang terjadi pada  Senin malam(18/1) mengakibatkan sejumlah wilayah di Kota Pekalogan tergenang banjir cukup tinggi dan mengharuskan warga  terdampak untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.

“Akibat hujan yang cukup tinggi semalaman,memang ada beberapa wilayah terdampak banjir di Kota Pekalongan,diantaranya yang kami tinjau hari ini di Sampangan, di wilayah ini banyak pengungsi baik ibu-ibu dan anak-anak dan kondisi air disini juga belum surut ditambah hujan juga belum reda. Mudah-mudahan semuanya sehat dan bersabar atas bencana banjir ini, dan curah hujan segera mereda agar air cepat surut,”terangnya.

Menurutnya, jumlah warga terdampak bencana banjir ini sekitar 3 ribu KK yang berada di wilayah Sampangan,Krapyak,Pesindon,Klego,Bugisan, Panjang Wetan,dan wilayah lainnya dengan jumlah warga yang mengungsi sebanyak 500 orang jiwa. Pada tinjauannya, Aaf bersama rombongan Forkopimda memberikan bantuan suplai sembako, nasi bungkus, dan obat-obatan serta keperluan lainnya baik  untuk warga terdampak banjir maupun untuk keperluan suplai dapur mandiri yang didirikan warga bersama kelurahan setempat. Pihaknya juga mengingatkan, agar para  warga yang mengungsi tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat untuk mengendalikan penularan Covid-19 di Kota Pekalongan.

“Pengungsian di tengah pandemi tetap kami himbau untuk mematuhi protokol kesehatan (prokes),sehingga kami tinjauan hari ini sekaligus  memonitoring skema pengungsian agar sesuai prokes, dan yang belum memakai masker, juga kami bagikan masker untuk dipakai serta mengatur jarak tempat tidur warga yang mengungsi di pengungsian. Terkait penetapan Tanggap Darurat belum kami berlakukan dan Pemkot juga belum mendirikan dapur umum terpusat,namun kami apresiasi ada beberapa warga dibantu kelurahan setempat yang berinisiatif mendirikan dapur umum secara mandiri bergotong-royong. Mari berdoa bersama mudah-mudahan bencana banjir ini segera surut,” paparnya.

Sementara itu, Kapolres Pekalongan Kota Pekalongan,AKBP M Irwan Susanto menambahkan, pada kegiatan monitoring di sejumlah wilayah terdampak banjir, pihak kepolisian baik dari Polres Pekalongan Kota, Polsek setempat dibantu Satbrimob dan jajaran TNI ikut melakukan pengamanan dalam kepatuhan protokol kesehatan di lokasi pengungsian.

“Disamping itu kami juga menjaga lokasi-lokasi rumah warga  terdampak banjir untuk menghindari adanya dugaan tindak pidana maupun kriminalitas di lokasi tersebut,” imbuhnya.(BatikTV)