Turunkan Angka Kematian Ibu, Wakil Walikota Minta Bidan Jemput Bola Layani Kehamilan

Angka kematian ibu (AKI) dan anak di Kota Pekalongan dinilai masih tinggi. Hal ini menjadi perhatian Dinas Kesehatan Kota Pekalongan untuk terus gencar menekan angka kematian tersebut dengan peningkatan pelayanan, Untuk itu Wakil Walikota Pekalongan H Achmad Afzan Arslan Djunaid meminta para Bidan di Kota Pekalongan untuk melakukan pelayanan jemput bola bagi warga Kota Pekalongan yang tidak memeriksakan kehamilannya, hal tersebut di ungkapkan dalam acara Hut IBI (Ikatan Bidan Indonesia) yang ke 68 tahun di Alun-Alun Kota Pekalongan, Minggu (18/08/2019).

Dengan tema Bidan Melindungi Hak Kesehatan Reproduksi Melalui Pemberdayaan dan Optimalisasi Pelayanan Kebidanan, kegiatan HUT IBI ke 86 di kota Pekalongan di laksanakan berbagai kegiatan di antaranya Kegaiatan Senam bersama, Donor Darah, Pemeriksaan Laborat Sederhana,  Pemeriksaan Dokter Gratis, Konsultasi Kesehatan Meliputi Tumbuh Kembang Anak, Keluarga Berencana, Kehamilan, Lansia dan Kespro.

Wakil Walikota Pekalongan H Achmad Afzan Arslan Djunaid, Dalam sambutannya menyampaikan berdasarkan data yang ada di dinas kesehatan angka kematian ibu dan anak masih tinggi, dan menjadi PR bersama yang perlu di perhatikan.  Program nginceng wong meteng yang di gagas Gubernur Jawa tengah perlu di tindak lanjuti dengan para bidan melakukan jemput bola atau peduli terhadap masyarakat yang hamil tidak mampu meneriksakan atau tidak mau memeriksakan kehamilannya. untuk itu Dirinya berharap bidan lebih aktif untuk melayani masyarakat.

Menurut Ketua Ikatan Bidan Indonesia Kota Pekalongan, Zaidah bidan yang ada di Kota Pekalongan baik yang bidan pemerintah maupun bidan praktek mandiri sudah sangat koordinatif,  program nginceng wong meteng seperti yang di anjurkan Gubernur Jawa Tengah sudah di lakukan IBI Kota Pekalongan, sekarang tidak ada ibu hamil yang tidak memeriksakan kandungannya karena mereka sudah mempunyai kesadaran untuk memeriksakan kandungannya, untuk itu IBI Kota Pekalongan akan mengawal ibu hamil beresiko tinggi dari mulai periksa di bidan praktek maupun di puskesmas untuk dikawal lebih ketat agar memperkecil angka kematian ibu dan anak di Kota Pekalongan. 
 
(Reporter: Romi Suharto)