LAZISMU KOTA PEKALONGAN TASARUFAN ZAKAT DAN INFAK UNTUK DUA UMKM

Lazismu Kota Pekalongan menyalurkan bantuan kepada dua UMKM berupa pembuatan gerobak. Bantuan masing-masing diberikan kepada Teguh Herlambang, warga Jalan WR Supratman, Panjang Wetan yang memiliki usaha ayam geprek dan juga Dayat warga Kramatsari, Kelurahan Pasirkraton Kramat yang memiliki usaha berjualan burger. Penyerahan bantuan di berikan secara simbolis oleh Direktur Eksekutif Lazismu Kota Pekalongan, Sugeng Sutikno, kepada masing masing penerima, Senin (4/ 7/2022). 

Direktur Eksekutif Lazismu Kota Pekalongan, Sugeng Sutikno menjelaskan, bantuan yang diberikan kali ini merupakan bagian dari kegiatan pentasarufan zakat dan infak yang dihimpun Lazismu dan disalurkan dalam program bantuan moda usaha untuk UMKM. Untuk tasarufkan zakat dan infak dari Lazismu saat ini dalam bentuk bantuan modal usaha berupa gerobak

Yang pertama gerobak untuk Pak Teguh Herlambang yang berjualan ayam geprek di Jalan WR Supratman dan kedua untuk Pak Dayat berupa gerobak gendeng untuk berjualan burger keliling. Dalam satu tahun Lazismu mengalokasikan 10 bantuan dalam program UMKM. Namun tidak selalu jumlah tersebut terserap seluruhnya. Karena terkadang yang mengajukan ke kami tidak mencapai jumlah yang kami alokasikan. Untuk syarat pengajuan, yang terpenting adalah usahanya termasuk kategori UMKM dan merupakan keluarga kurang mampu. Dirinya berharap dengan bantuan yang diberikan kedua UMKM tersebut bisa mengembangkan usahanya menjadi lebih besar sehingga bisa meningkatkan kesejahteran keluarga. 

Teguh Herlambang, penerima bantuan gerobak mengaku bersyukur bisa mendapatkan bantuan tersebut. Sebab sejak memulai usahanya pada tujuh bulan yang lalu dirinya harus menyewa gerobak. Dengan bantuan ini, dia berencana untuk mengeinbangkan usahanya dengan membuka cabang di Pekajangan. 

Hal yang sama disampaikan Dayat. Dia mengaku bersyukur dan berterima kasih karena bantuan gerobak yang diberikan Lazismu memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan gerobak miliknya yang sebelumnya digunakan. Dengan demikian, dia mengaku bisa menambah jumlah dagangan yang dibawa. Selama 10 tahun berjualan, dirinya biasa mangkal di depan sekolah pada pagi hari atau di depan TPQ pada sore hari.  

(IRVA FEBRIANI/BATIKTV)