PARTISIPASI SMP 12 KOTA PEKALONGAN DALAM UKBI

Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) dilaksanakan di Kota Pekalongan yang ditunjuk menjadi sekolah penggerak, di antaranya: SMP 12, SMP 14, SMP 3, dan SMP Sains Cahaya Al-Qur'an. Untuk pesertanya hampir semua siswa diikutsertakan, sekitar 1.617 siswa dari 4 sekolah penggerak yang mengikuti UKBI. Peserta yang mengikuti program ini adalah siswa kelas 7, 8, 9. SMP 12 sendiri sudah mendaftarkan siswanya dengan jumlah 239 siswa. Sekolah Penggerak bersinergi dengan Balai Bahasa Jawa Tengah dalam rangka bulan bahasa yang diperingati pada bulan Oktober. (1/09).
Tes UKBI adalah ujian bahasa yang sering disebut sebagai ‘TOEFL’-nya Indonesia. Alasannya, tes ini juga dilakukan untuk mengukur kemampuan bahasa Indonesia seseorang. Dikutip dari laman resmi UKBI Kemdikbud, UKBI yang merupakan singkatan dari Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia adalah sebuah uji untuk mengukur kemampuan bahasa Indonesia seseorang, baik secara lisan maupun tertulis. Artinya, siapa pun yang merupakan penutur bahasa Indonesia boleh mengikuti tes UKBI ini dan akan mendapatkan sertifikat resmi, termasuk orang asing.
Proses pelaksanaan kegiatan ini dinilai cukup panjang, seperti: sosialisasi kepada siswa, pemberitahuan pada orang tua, menyiapkan perangkat, serta pendaftaran. Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah diberikan atau secara bergiliran, mengingat perangkat yang tersedia tidak memadai untuk semua peserta.
Tujuan dilaksanakan kegiatan ini, Arti selaku Dinas Pendidikan mengatakan bahwa, kegiatan ini untuk mengukur kemampuan para siswa dalam berbahasa Indonesia, serta meningkatkan kecintaan para siswa terhadap bahasa Indonesia. Harapannya setelah mengetahui kemampuan siswa, ada penanganan lebih lanjut bagi siswa yang memiliki nilai rendah, dan peningkatan kualitas peserta didik dalam berbahasa Indonesia.
Kegiatan ini pertama kali dilakukan di kota Pekalongan, sehingga diharapkan ini menjadi langkah awal untuk siswa di kota Pekalongan memiliki kemampuan atau kemahiran berbahasa Indonesia, serta dengan adanya UKBI dapat menimbulkan sikap dan perasaan positif masyarakat terhadap bahasanya.
Harapan Ani selaku Kepala Sekolah SMP 12 yakni menindaklanjuti bagi siswa yang memiliki skor rendah, sedangkan untuk siswa yang memiliki skor unggul untuk tetap mempertahankan prestasinya. Setelah adanya kegiatan ini, para siswa akan mendapatkan sertifikat yang dikirim melalui surel mereka. (Shielvia/BatikTV).
Tes UKBI adalah ujian bahasa yang sering disebut sebagai ‘TOEFL’-nya Indonesia. Alasannya, tes ini juga dilakukan untuk mengukur kemampuan bahasa Indonesia seseorang. Dikutip dari laman resmi UKBI Kemdikbud, UKBI yang merupakan singkatan dari Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia adalah sebuah uji untuk mengukur kemampuan bahasa Indonesia seseorang, baik secara lisan maupun tertulis. Artinya, siapa pun yang merupakan penutur bahasa Indonesia boleh mengikuti tes UKBI ini dan akan mendapatkan sertifikat resmi, termasuk orang asing.
Proses pelaksanaan kegiatan ini dinilai cukup panjang, seperti: sosialisasi kepada siswa, pemberitahuan pada orang tua, menyiapkan perangkat, serta pendaftaran. Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah diberikan atau secara bergiliran, mengingat perangkat yang tersedia tidak memadai untuk semua peserta.
Tujuan dilaksanakan kegiatan ini, Arti selaku Dinas Pendidikan mengatakan bahwa, kegiatan ini untuk mengukur kemampuan para siswa dalam berbahasa Indonesia, serta meningkatkan kecintaan para siswa terhadap bahasa Indonesia. Harapannya setelah mengetahui kemampuan siswa, ada penanganan lebih lanjut bagi siswa yang memiliki nilai rendah, dan peningkatan kualitas peserta didik dalam berbahasa Indonesia.
Kegiatan ini pertama kali dilakukan di kota Pekalongan, sehingga diharapkan ini menjadi langkah awal untuk siswa di kota Pekalongan memiliki kemampuan atau kemahiran berbahasa Indonesia, serta dengan adanya UKBI dapat menimbulkan sikap dan perasaan positif masyarakat terhadap bahasanya.
Harapan Ani selaku Kepala Sekolah SMP 12 yakni menindaklanjuti bagi siswa yang memiliki skor rendah, sedangkan untuk siswa yang memiliki skor unggul untuk tetap mempertahankan prestasinya. Setelah adanya kegiatan ini, para siswa akan mendapatkan sertifikat yang dikirim melalui surel mereka. (Shielvia/BatikTV).