10 Pasang Finalis Mas Mbak Duta Wisata Kota Pekalongan Jalani Karantina

Karantina hari kedua Mas dan Mbak Duta Wisata Kota Pekalongan Tahun 2019 dilaksanakan di Museum Batik Pekalongan, Kamis pagi (22/08/19).
Kegiatan yang diikuti oleh 10 pasang finalis membahas tentang beberapa materi yang perlu dikuasai.
meliputi public speaking yang disampaikan oleh Jenita Tri, Duta Wisata Kota Pekalongan Tahun 2016 dan Juara 2 Mbak Duta Wisata Jawa Tengah 2016. Materi berikutnya yaitu ngadi sliro ngadi busono , di sampaikan oleh Ana dan Tris, kemudian materi heritage walk di sampaikan oleh Dirhamsyah, dan materi terakhir yaitu kepribadian, yang disampaikan oleh Agustin.
Alif, selaku Mas Duta Wisata Kota Pekalongan 2018, menyampaikan bahwa kegiatan karantina hari kedua dan ketiga akan lebih di fokuskan dalam pemberian materi bagi peserta. Selain itu, juga diadakan pretest yang bertujuan untuk mengukur kemampuan dan wawasan finalis berkaitan dengan pariwisata dan heritage yang ada di Kota Pekalongan.
Alif juga menyampaikan, pada materi ngadi sliro ngadi busono, para finalis di beri pengetahuan tentang bagaimana orang jawa dalam berpenampilan sesuai dengan adat jawa.
Dirhamsyah,selaku penggiat sejarah Kota Pekalongan yang menjadi salah satu pemateri, mengungkapkan bahwa, materi yang dia sampaikan bertujuan untuk menerjemahkan ilmu seputar destinasi wisata yang ada di Kota Pekalongan, khususnya yang ada di Kawasan Jetayu sebagai wisata sejarah. Sehingga, tidak hanya dari sisi batiknya saja yang dikenal, namun juga sejarah yang ada di Kota Pekalongan.
Dalam kesempatan heritage walk ini, Dirhamsyah, turut mengajak para finalis Mas Dan Mbak Duta Wisata Kota Pekalongan tahun 2019 ke beberapa bangunan bersejarah di kawasan Jetayu diantaranya Museum Batik, Tugu Mypaal, Rumah Dinas Resident, Kantor Pos, Pt Pertani, Sositech Pekalongan, Batik Tv, Dan Pabrik Limun.
Para finalis sangat antusias mengikuti kegiatan karantina hari kedua ini. Terlihat, di beberapa tempat bersejarah yang dikunjungi, para finalis aktif bertanya dan menyampaikan pendapat.
(Reporter: Kintana, Raka)
Kegiatan yang diikuti oleh 10 pasang finalis membahas tentang beberapa materi yang perlu dikuasai.
meliputi public speaking yang disampaikan oleh Jenita Tri, Duta Wisata Kota Pekalongan Tahun 2016 dan Juara 2 Mbak Duta Wisata Jawa Tengah 2016. Materi berikutnya yaitu ngadi sliro ngadi busono , di sampaikan oleh Ana dan Tris, kemudian materi heritage walk di sampaikan oleh Dirhamsyah, dan materi terakhir yaitu kepribadian, yang disampaikan oleh Agustin.
Alif, selaku Mas Duta Wisata Kota Pekalongan 2018, menyampaikan bahwa kegiatan karantina hari kedua dan ketiga akan lebih di fokuskan dalam pemberian materi bagi peserta. Selain itu, juga diadakan pretest yang bertujuan untuk mengukur kemampuan dan wawasan finalis berkaitan dengan pariwisata dan heritage yang ada di Kota Pekalongan.
Alif juga menyampaikan, pada materi ngadi sliro ngadi busono, para finalis di beri pengetahuan tentang bagaimana orang jawa dalam berpenampilan sesuai dengan adat jawa.
Dirhamsyah,selaku penggiat sejarah Kota Pekalongan yang menjadi salah satu pemateri, mengungkapkan bahwa, materi yang dia sampaikan bertujuan untuk menerjemahkan ilmu seputar destinasi wisata yang ada di Kota Pekalongan, khususnya yang ada di Kawasan Jetayu sebagai wisata sejarah. Sehingga, tidak hanya dari sisi batiknya saja yang dikenal, namun juga sejarah yang ada di Kota Pekalongan.
Dalam kesempatan heritage walk ini, Dirhamsyah, turut mengajak para finalis Mas Dan Mbak Duta Wisata Kota Pekalongan tahun 2019 ke beberapa bangunan bersejarah di kawasan Jetayu diantaranya Museum Batik, Tugu Mypaal, Rumah Dinas Resident, Kantor Pos, Pt Pertani, Sositech Pekalongan, Batik Tv, Dan Pabrik Limun.
Para finalis sangat antusias mengikuti kegiatan karantina hari kedua ini. Terlihat, di beberapa tempat bersejarah yang dikunjungi, para finalis aktif bertanya dan menyampaikan pendapat.
(Reporter: Kintana, Raka)