Beri Stimulasi Motorik Anak Dengan Steam Loose Part

Sesuai dengan arah kebijakan Merdeka Belajar, seluruh satuan pendidikan di Kota Pekalongan diajak untuk dapat memberikan pembelajaran menyenangkan yang berpusat pada anak.
Implementasi ini dilakukan diseluruh jenjang pendidikan tak terkecuali jenjang PAUD. Seperti yang dilakukan oleh di Pos Paud Flamboyan.
 
“Sekarang pembelajarannya mandiri. Anak anak diberikan kebebasan untuk memilih sendiri. kami menyesuaikan kebutuhan anak, karena sekarang juga sudah merdeka belajar ya. Kami (pendidik) hanya berperan sebagai fasilitator dan motivator anak,” kata pendidik Pos Paud Flamboyan, Suci Rahayu.
 
Siapa sangka, bahwa limbah sampah anorganik yang seringkali dipandang sebelah mata justru dimanfaatkan oleh para pendidik untuk mendukung pembelajaran .
Melalui metode Steam Loose Part tersebut, anak usia dini diberikan kebebasan untuk menuangkan ide dan kreativitasnya dengan menggunakan barang bekas. Alhasil barang tak terpakai tersebut, seperti botol plastik minuman, bungkus plastik snack, kertas, koran dan lain sebagainya disulap menjadi aneka ragam benda bernilai pakai.
 
Hasilnya pun tak kalah menarik. Vas bunga karya anak didik hingga celengan dari barang bekas dapat digunakan untuk menunjang pembelajaran yang berkelanjutan.
 
Pendidik Pos Paud Flamboyan,  Suci Rahayu mengatakan bahwa metode belajar media Loose Part sudah diterapkan sejak 3 tahun lalu. Peserta didik yang membawa bekal makanan atau minuman kemasan diajarkan untuk memilah dan mengumpulkan sampah tersebut. Kemudian, mereka diberi kebebasan untuk mengeksplor membuat menjadi sebuah objek yang mempunyai cerita.
 
Bahannya dari sampah kemasan, terutama saat mereka bawa minuman dari rumah seperti botol atau plastik harus dikumpulkan, tidak boleh dibuang. Anak dari kecil kami ajarkan dan kenalkan untuk membuang sampah pada tempatnya maupun dibuat kreasi ala anak-anak, seperti gorden, mobil-mobilan,” terang Suci.
 
 
Dengan sistem Steam Loose Part , dinilai menjadi salah satu metode yang tepat untuk merangsang dan menstimulasi motorik anak. Tak hanya itu saja, namun juga aspek lain seperti Seni , Kognitif , hingga Sosial Emosional anak dapat terstimulasi dengan baik.
 
Harapannya dengan  stimulasi yang tepat pada tumbuh kembang anak, mereka sebagai generasi penerus dimasa depan dapat menjadi generasi berkualitas harapan bangsa.
 
Kintana Aghna - BatikTV