BNI DUKUNG PROGRAM BANTUAN PRESIDEN PRODUKTIF UNTUK USAHA MIKRO

Sebagai rangkaian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), PT. Bank Negara Indonesia (Persero) TBK atau BNI kembali ditunjuk oleh Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM untuk menyalurkan Bantuan Presiden (Banpres) Produktif bagi pelaku usaha Mikro. Hal tersebut ditandai dengan peluncuran program Banpres yang dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo, Menteri Koperasi & UKM, Menteri BUMN Teten Masduki, Direktur Utama BNI Herry Sidharta, dan Perwakilan Penerima Banpres di Istana Merdeka Jakarta hari Senin, 24 Agustus 2020. Acara ini diikuti juga oleh perwakilan penerima bantuan dari 14 kantor BNI se-Indonesia yang terhubung secara daring.
Direktur Utama BNI, Herry Sidharta menyampaikan dalam rangkaian Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI dan bagian dari program PEN, BNI dipercaya oleh Kementerian Koperasi dan UKM, untuk menyalurkan Bantuan Presiden Produktif bagi Pelaku Usaha Mikro sebesar Rp 2.400.000, per-orang di Istana Negara, Jakarta. Penerima bantuan atau pelaku usaha ini adalah nasabah PNM Mekar yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Dalam Sambutannya Presiden RI, Joko Widodo menyampaikan dalam 4 bulan terakhir pemerintah telah meluncurkan berbagai sekema insetif untuk usaha mikro kecil, mulai dari subsidi bunga, insentif pajak untuk UMKM, dan kredit modal baru. Maka dari itu, hari ini pemerintah memberikan bantuan untuk para pelaku usaha mikro kecil dalam bentuk Banpres Produktif bagi pelaku usaha Mikro sebagai tambahan modal usaha. Dirinya menegaskan bahwa Banpres tersebut merupakan hibah bukan pinjaman atau kredit. Untuk itu dirinya berpesan bagi penerima Banpres tersebut benar-benar digunakan sebagai tambahan modal usaha. Nantinya ada sekitar tolal 12 juta usaha mikro kecil yang akan menerima Banpres Produktif bagi pelaku usaha Mikro sebesar Rp 2.400.000,- per-orang.
Untuk tahap pertama ini Kementerian Koperasi dan UKM bekerjasama dengan PT .Permodalan Nasional Madani (Persero) sebagai lembaga pengusul, dan telah menetapkan 316 ribu lebih penerima Bantuan Pelaku Usaha Mikro yang disalurkan melalui BNI.
Di Wilayah Semarang, simbolis penyerahan bantuan dilakukan di Pesona Hotel Pekalongan pada 24 Agustus 2020. Simbolis penyerahan bantuan tersebut diserahkan oleh Head of Consumer & Retail BNI Kanwil Semarang Hendra Nuryawan, kepada perwakilan penerima bantuan.
Romi Suharto / Batik TV
Direktur Utama BNI, Herry Sidharta menyampaikan dalam rangkaian Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI dan bagian dari program PEN, BNI dipercaya oleh Kementerian Koperasi dan UKM, untuk menyalurkan Bantuan Presiden Produktif bagi Pelaku Usaha Mikro sebesar Rp 2.400.000, per-orang di Istana Negara, Jakarta. Penerima bantuan atau pelaku usaha ini adalah nasabah PNM Mekar yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Dalam Sambutannya Presiden RI, Joko Widodo menyampaikan dalam 4 bulan terakhir pemerintah telah meluncurkan berbagai sekema insetif untuk usaha mikro kecil, mulai dari subsidi bunga, insentif pajak untuk UMKM, dan kredit modal baru. Maka dari itu, hari ini pemerintah memberikan bantuan untuk para pelaku usaha mikro kecil dalam bentuk Banpres Produktif bagi pelaku usaha Mikro sebagai tambahan modal usaha. Dirinya menegaskan bahwa Banpres tersebut merupakan hibah bukan pinjaman atau kredit. Untuk itu dirinya berpesan bagi penerima Banpres tersebut benar-benar digunakan sebagai tambahan modal usaha. Nantinya ada sekitar tolal 12 juta usaha mikro kecil yang akan menerima Banpres Produktif bagi pelaku usaha Mikro sebesar Rp 2.400.000,- per-orang.
Untuk tahap pertama ini Kementerian Koperasi dan UKM bekerjasama dengan PT .Permodalan Nasional Madani (Persero) sebagai lembaga pengusul, dan telah menetapkan 316 ribu lebih penerima Bantuan Pelaku Usaha Mikro yang disalurkan melalui BNI.
Di Wilayah Semarang, simbolis penyerahan bantuan dilakukan di Pesona Hotel Pekalongan pada 24 Agustus 2020. Simbolis penyerahan bantuan tersebut diserahkan oleh Head of Consumer & Retail BNI Kanwil Semarang Hendra Nuryawan, kepada perwakilan penerima bantuan.
Romi Suharto / Batik TV