Bulan Ramadan, Kerupuk dari Telur Asin Banjir Pesanan

Nurma Safarianingaih, salah satu warga Kabupaten Pekalongan ini beberapa bulan terakhir disibukkan dengan banyaknya pesanan kerupuk telur asin, tak terkecuali di bulan ramadan ini. Mungkin ungkapan ramadan penuh berkah pas untuk dirinya , pasalnya di awal bulan ramadan pesenan kerupuk telur asinya meningkat drastis. Wanita yang tinggal di sekitar Koramil Kajen Pekalongan itu rupanya mampu mengelola telur asin menjadi kerupuk dengan cita rasa yang berbeda dari kerupuk pada umumnya, Tak hayal jika dirinya sampai kebanjiran orderan.
Nurma menjelaskan bahan utama kerupuk telur asin ialah telur asin yang sudah matang. Lalu dipisahkan terlebih dahulu antara putih dan kuning telurnya . Kemudian putih telur diberi bawang putih dan rempah-rempah lainya untuk diblender hingga halus. Hal yang sama juga dilakukan pada pengolahan kuning telurnya. Sebelum akhirnya putih telur maupun kuning telur asin diolah dengan campuran tepung terigu dan tepung tapioka. Barulah putih dan kuning telur yang sudah diolah dijadikan satu untuk dibungkus menggunakan plastik. Dari plastik kemudian direbus dan di maskukan ke dalam freezer selama sehari, lalu dipotong kecil - kecil, dijemur dan siap untuk digoreng.
Para pembeli datang dari berbagai wilayah di Pekalongan hingga Tegal, Batang dan Pemalang. Bahkan di bulan ramadan ini banyak pesanan untuk dijadikan oleh oleh saat mudik lebaran nanti.Menurut Nurma, ide pembuatan kerupuk telur asin beraawal dari banyaknya telur asin pecah yang ia buat. Mencoba membuat sebanyak empat kali akhirnya diirinya dapat membuat kerupuk telur asin. Kerupuk telur asin yang dibuat Nurma dijual relatif ekonomis dengan harga 10ribu rupiah perbungkusnya, sebagai ibu rumah tangga perbulanya dapat menghasilkan omset jutaan rupiah yang dapat membantu keuangan keluarga. (Seiv Robbani/Batik TV)
Nurma menjelaskan bahan utama kerupuk telur asin ialah telur asin yang sudah matang. Lalu dipisahkan terlebih dahulu antara putih dan kuning telurnya . Kemudian putih telur diberi bawang putih dan rempah-rempah lainya untuk diblender hingga halus. Hal yang sama juga dilakukan pada pengolahan kuning telurnya. Sebelum akhirnya putih telur maupun kuning telur asin diolah dengan campuran tepung terigu dan tepung tapioka. Barulah putih dan kuning telur yang sudah diolah dijadikan satu untuk dibungkus menggunakan plastik. Dari plastik kemudian direbus dan di maskukan ke dalam freezer selama sehari, lalu dipotong kecil - kecil, dijemur dan siap untuk digoreng.
Para pembeli datang dari berbagai wilayah di Pekalongan hingga Tegal, Batang dan Pemalang. Bahkan di bulan ramadan ini banyak pesanan untuk dijadikan oleh oleh saat mudik lebaran nanti.Menurut Nurma, ide pembuatan kerupuk telur asin beraawal dari banyaknya telur asin pecah yang ia buat. Mencoba membuat sebanyak empat kali akhirnya diirinya dapat membuat kerupuk telur asin. Kerupuk telur asin yang dibuat Nurma dijual relatif ekonomis dengan harga 10ribu rupiah perbungkusnya, sebagai ibu rumah tangga perbulanya dapat menghasilkan omset jutaan rupiah yang dapat membantu keuangan keluarga. (Seiv Robbani/Batik TV)