Gelar Diskusi Publik, BI Dorong Digitalisasi Bangkitkan UMKM

Kota Pekalongan - Bank Indonesia (BI) tidak hanya mengurusi soal kebijakan moneter. BI juga ikut mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Hal ini penting karena UMKM bisa ikut menjaga angka inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.   


Kepala Kantor Perwakilan BI Cabang Tegal, M Taufik Amrozy menjelaskan bahwa, UMKM terus didorong untuk terintegrasi dalam ekonomi keuangan digital. Pasalnya, tren UMKM tersambung sistem pembayaran digital juga terus meningkat. Oleh karena itu, Kantor Wilayah Bank Indonesia (BI) Cabang Tegal terus melakukan digitalisasi sistem pembayaran agar proses transaksi UMKM dapat secara cepat melalui sistem pembayaran.  

"Diskusi publik kali ini kami membahas mengenai Digitalisasi UMKM. Salah satu tugas BI adalah konsen untuk menjaga stabilitas ekonomi, dimana diamanatkan di Undang-Undang, melibatkan seluruh komponen masyarakat, salah satunya sektor UMKM yang menjadi bagian terbesar di dalamnya menyumbang stabilitas ekonomi yakni 99 persen baik pengusaha, tenaga kerja, konsumen," terang Taufik dalam kegiatan Diskusi Publik Digitalisasi UMKM di Kota Pekalongan, berlangsung di Hotel Khas Pekalongan, Sabtu siang (25/2/2023).

Menurutnya, dari jumlah UMKM yang ada tersebut, 15 persen menyumbang porsi ekspor dan lebih 64 juta UMKM ada disitu. Oleh karena itu, betapa besarnya hajat hidup masyarakat yang menggantungkan pada sektor UMKM. Lanjutnya, BI terus melakukan digitalisasi pembayaran melalui BI-Fast dan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) merupakan standar QR Code nasional yang diluncurkan sejak 17 Agustus 2019. Tujuannya agar transaksi UMKM menjadi lebih cepat, mudah, aman dan handal.

Pihaknya menyebutkan, volume transaksi Kota Pekalongan berdasarkan besar usaha yakni skala mikro sebanyak 29.634, kecil sejumlah 9.843, 10.360 skala menengah dan skala besar sebanyak 21.616. Adapun total transaksi QRIS Kota Pekalongan sebanyak 8.056.918.061 (Januari 2023). Sementara, total user QRIS Jateng sebanyak 3.914.344.

"UMKM ini harus diberdayakan dan didorong dalam rangka menjaga stabilitas ekonomi dan tumbuh dengan baik. Kalau di wilayah Kota Pekalongan, pembinaan UMKM karena disini kota batik, kami seringnya menyasar UMKM batik dan UMKM kami dorong untuk naik kelas, go digital dan berani ekspor," ucapnya.

Taufik menambahkan, BI juga mendorong produk UMKM untuk go-global atau globalisasi. Hal ini bertujuan untuk memperluas wilayah pemasaran sekaligus meningkatkan penerimaan negara untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

"Dengan melek digitalisasi ini, biasanya UMKM akan lebih maju. Sebab, pemasarannya akan lebih luas dan omsetnya pasti akan naik," pungkasnya. (Irva/Batik TV)