JELANG RAMADAN, SATPOL-PP GEMCARKAN OPERASI CIPKON

Jelang bulan puasa, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pekalongan mengintensifkan operasi cipta kondisi (cipkon) untuk menciptakan situasi yang kondusif dan keamanan ketertiban masyarakat. Dua pekan bulan Maret ini terjaring 40 PGOT (pengemis, gelandangan, dan orang terlantar). 

Hal ini diungkapkan Kepala Satpol PP setermpat, Dr Sri Budi Santoso MSi saat dikonfirmasi melalui telepon, Senin (15/3/2021). "Bulan Maret sampai dengan tanggal 13 ini, dari 40 PGOT yang terjaring, 25 orang merupakan warga Kota Pekalongan, dan 15 orang berasal dari luar Kota Pekalongan," sebut SBS, sapaan akrabnya.

Dari jumlah tersebut, dipaparkan SBS bahwa ada 7 orang yang usianya di bawah 15 tahun, 9 orang berusia 16-18 tahun, dan 24 orang di atas 19 tahun. Kemudian, terhitung sejak awal tahun sampai pertengahan Maret ini total PGOT yang terjaring sebanyak 66 orang yakni 35 orang Kota Pekalongan dan 31 luar Kota Pekalongan. "Ada 17 orang yang usianya di bawah 15 tahun, 16 orang berusia 16-18 tahun, dan 33 orang usianya di atas 19 tahun," jelas SBS.

Selama pandemi Covid-19 ini perlakuan ke PGOT berbeda yakni usai ditertibkan PGOT langsung dibawa ke puskesmas atau melalui PSC 119 untuk tes rapid antigen terlebih dahulu.

SBS menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan giat cipkon ini seperti kepolisian, dinas kesehatan,  TNI, dan Dinsos P2KB melalui RPSBM. Begitu pula dengan masyarakat Kota Pekalongan yang ikut menyampaikan informasi atau aduan tentang gangguan ketenteraman kepada Satpol PP.

"Jika menemukan gangguan ketenteraman, bisa menghubungi nomor cepat kami (0285) 421 815 yang siaga 24 jam," tandas SBS. (BatikTV)