Kementrian P3A Berikan Penyuluhan Guna Tingkatkan Peran Perempuan Dalam Menekan Isu Stunting, AKB Dan AKB

Guna menyetarakan gender dalam politik hukum, pertahanan dan keamanan, Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia menyelenggarakan program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Jawa Tengah, senin 25 november 2019 bertempat di Hhotel Horison.

Sosialisasi ini diikuti kurang lebih 200 peserta yang terdiri dari anggota serikat perempuan kepala keluarga, omah sadar dan civitas akademika.
Narasumber yang dihadirkan yakni Prof. Dr. Hendrawan Supratikno selaku anggota Komisi XI DPR RI, Endah Sri Rejeki selaku Asdep Kesetaraan Gender Kementrian PP dan PA, Muhammad Udin Kepala Bidang Kesetaraan Gender Kementrian PP dan PA, dan Yaqub Widodo.

Dalam materi yang disampaikan yakni terkait bagaimana meningkatkan kualitas penduduk Indonesia. Dimana kualitas kualitas penduduk Indonesia diukur melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM ini mengukur keberhasilan pembangunan dari sisi manusia. Pembangunan yang diukur yakni dari sisi kesehatan, pendidikan dan ekonomi dan ternyata IPM di Indonesia masih tergolong rendah hal ini disebabkan karena hasil pembangunan yang dilakukan belum setara antara laki-laki dan perempuan, sehingga perlu dilakukan pemberdayaan. Dalam sektor kesehatan, isu-isu gender yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari seperti stunting, hiv/aids, angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Indonesia menjadikan perempuan harus mampu mendapatkan posisi di pengambil keputusan. Sehingga, harapannya perempuan yang menduduki kursi parlemen bisa menyuarakan isu gender di kebijakan yang dihasilkan oleh pemerintah.

Dalam kesempatan ini walikota Pekalongan HA Afzan arslan Djunaid SE turut hadir dan menyampaikan bahwa kiprah perempuan Indonesia sangat bermacam-macam di berbagai lini dan sektor. Aaf menambahkan bahwa menurutnya ada 3 kodrat perempuan yang tidak bisa dihilangkan yakni melahirkan, menyusui dan kodratnya sebagai istri. Maraknya isu angka kematian ibu dan bayi menjadi PR bersama sehingga diharapkan para ibu-ibu bisa berperan aktif dan pemerintah kota pekalongan melalui dinas kesehatan telah memberikan fasilitas terkait pemeriksaan gratis untuk ibu hamil yang merupakan upaya untuk menekan angka kematian ibu dan anak di Jawa Tengah yang masih tinggi.
 
(Reporter: Trias Widya)