Keroyok Stunting, Pemkot-Unnes Giat Percepat Pencegahan

Sesuai dengan peraturan presiden (Perpres)  No. 72 tahun 2021, ditargetkan tahun 2024 angka stunting dapat ditekan hingga 14 persen.
Upaya ini tentu perlu dukungan dan kerjasama dari seluruh pihak, salah satunya perguruan tinggi. dimana instansi tersebut banyak melakukan aksi dan program yang menyasar masyarakat dengan lebih dekat, seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Pekalongan (Pemkot) bersama Universitas Negeri Semarang (Unnes) melalui program unnes giat.

Dikemas dalam kegiatan FGD dan monitoring evaluasi program pendampingan stunting melalui Unnes Giat Angkatan 6, kegiatan turut dihadiri kepala bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana Dinsos-P2KB Kota Pekalongan, Indria Susanti, Direktur Kerjasama Pendidikan Kependudukan BKKBN Pusat, Alifah Nuranti di aula kecamatan Pekalongan Barat, pada Selasa (14/11).

Kepala Pusat Pengembangan KKN Unnes, Edi Kurniawan mengatakan bahwa, pihaknya ikut berkontribusi dalam membantu pemerintah menangani kasus stunting. Dalam kegiatan Unnes Giat 2023 menyasar di 2 kelurahan yaitu Podosugih dan Medono dengan tema besar yang diangkat adalah penurunan angka stunting.
Edi menjelaskan program yang dirancang tentunya mengarah pada penurunan dan pencegahan stunting dimana pihaknya mewajibkan minimal 4 program utama antara lain pendampingan elsimil, pendampingan dahsyat, pendampingan kesehatan reproduksi dan seksual serta sanitasi dan kesehatan lingkungan.
Diketahui, Giat Unnes di kota Pekalongan akan kita laksanakan sampai 14 Desember mendatang.
 
Sementara itu, Direktur Kerjasama Pendidikan Kependudukan BKKBN Pusat, Alifah Nuranti mengaku bersyukur perguruan tinggi mau terlibat dalam penanganan stunting. Persoalan stunting menjadi salah satu program prioritas nasional, yang mana ada 12 provinsi prioritas, salah satunya di Jawa Tengah. Dikatakan Alifah, di tahun depan program nasional ini masih berlanjut sampai dengan 2024.
Ia menambahkan update prevalensi stunting 2023 dapat terlihat setelah Survei Kesehatan Indonesia selesai dilakukan, sekitar di bulan Desember mendatang atau Januari 2024. Sebagai informasi prevalensi stunting di kota Pekalongan berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 berada di 23,1 yaitu 1300an baduta.
 
(Kintana Aghna Batik TV)