Keseruan Mbatik Bareng Wong Londo
- BUDAYA
-
PRINT +
DOWNLOAD PDF
Pemerintah Kota Pekalongan dan Komunitas Batik mempersembahkan Perayaan Hari Batik Nasional 2019 “Satu Dekade Pengakuan Batik Indonesia sebagai Warisan Budaya Dunia”. Berbagai rangkaian kegiatan digelar dalam memperingati Hari Batik Nasional, salah satunya kegiatan Mbatik Karo Wong Londo yang diselenggarakan pada Rabu 2 Oktober 2019 di Tugu Mypall atau KM Nol Kota Pekalongan.
Mbatik Karo Wong Londo merupakan kegiatan membatik bersama turis yang dilakukan setelah upacara Bendera dalam memperingati Hari Batik Nasional 2019. Turis yang mengikuti kegiatan Mbatik Karo Wong Londo berasal dari Prancis, Belanda, Jerman, Jepang dan Australia.
Cucut selaku Panitia dari Badan Promosi Wisata Kota Pekalongan menyampaikan, sangat mengapresiasi semangat turis dalam belajar membatik.
Elizha turis asal Prancis mengaku sangat senang atas pengalaman pertamanya belajar membatik, meskipun mengalami kesulitan menggambar atau membatik di atas sebuah kain.
Sama halnya Khana, turis asal Jepang. Ia mengaku cukup kesulitan, karena menurutnya membatik membutuhkan imajinasi. Khana juga menjelaskan hasil karya batik pertamanya yang telah ia buat.
Dengan adanya kegiatan Mbatik Karo Wong Londo ini selain untuk proses pembelajaran bagi turis mancanegara tetapi diharapkan juga bisa meningkatkan kecintaan masyarakat Kota Pekalongan kepada batik sehingga bisa terus menjaga dan melestarikan batik yang sudah ditetapkan sebagai warisan budaya oleh UNESCO.
(Reporter: Trias Cute)
Mbatik Karo Wong Londo merupakan kegiatan membatik bersama turis yang dilakukan setelah upacara Bendera dalam memperingati Hari Batik Nasional 2019. Turis yang mengikuti kegiatan Mbatik Karo Wong Londo berasal dari Prancis, Belanda, Jerman, Jepang dan Australia.
Cucut selaku Panitia dari Badan Promosi Wisata Kota Pekalongan menyampaikan, sangat mengapresiasi semangat turis dalam belajar membatik.
Elizha turis asal Prancis mengaku sangat senang atas pengalaman pertamanya belajar membatik, meskipun mengalami kesulitan menggambar atau membatik di atas sebuah kain.
Sama halnya Khana, turis asal Jepang. Ia mengaku cukup kesulitan, karena menurutnya membatik membutuhkan imajinasi. Khana juga menjelaskan hasil karya batik pertamanya yang telah ia buat.
Dengan adanya kegiatan Mbatik Karo Wong Londo ini selain untuk proses pembelajaran bagi turis mancanegara tetapi diharapkan juga bisa meningkatkan kecintaan masyarakat Kota Pekalongan kepada batik sehingga bisa terus menjaga dan melestarikan batik yang sudah ditetapkan sebagai warisan budaya oleh UNESCO.
(Reporter: Trias Cute)