Marak Aksi Tawuran Pelajar, Walikota Aaf Minta Tingkatkan Sinergi Jaga Kamtibmas



Kota Pekalongan - Maraknya aksi tawuran yang melibatkan antar pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Pekalongan menyita perhatian bersama, tak terkecuali Pemerintah Kota Pekalongan untuk mengantisipasi agar perbuatan negatif tersebut tidak terulang kembali. 

Seperti diketahui, belum lama ini, aparat gabungan dari Polri, TNI, Satpol PP dan petugas Trantib Kecamatan Pekalongan Selatan berhasil mengamankan sembilan remaja yang diduga hendak melakukan tawuran di Lapangan Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, Sabtu (22/10) malam. Petugas juga berhasil mengamankan sejumlah senjata tajam (sajam) yang diduga akan digunakan saat tawuran. Pada saat di lapangan Kelurahan Jenggot, petugas menemukan kerumunan beberapa remaja. Namun saat didekati, ternyata berserakan senjata tajam. Kemudian dua remaja turut dibawa ke Mapolsek Pekalongan Selatan untuk dilakukan pemeriksaan. Pemicu dari aksi tersebut diduga karena adanya vandalisme di tembok sekolah.

Menyikapi hal tersebut, Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid menghimbau agar adanya peningkatan sinergi antara perangkat kecamatan, kelurahan, warga, TNI, Polri, maupun tokoh agama untuk bersama-sama meminimalisir potensi kerawanan tawuran antar pelajar tersebut agar keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) terjaga kondusif.

"Kecamatan Pekalongan Selatan disamping ada potensi masyarakatnya yang sangat religius, potensi lahan pertanian yang luas, tumbuh pesatnya industri batik, dan keberadaan kampung tempe di wilayah ini, ternyata masih ada sejumlah kekurangan yang perlu diperbaiki. Belum lama ini, di wilayah Kecamatan Pekalongan Selatan ditemukan potensi aksi tawuran antar siswa sekolah yang ditangkap polisi karena membawa sajam, dan masih adanya balon liar berisi petasan yang diterbangkan secara liar pada momentum puasa dan lebaran," ucap Aaf, usai kegiatan Rapat Koordinasi Catur Pilar Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, Rabu (9/11/2022).

Menurutnya, jika semuanya. sudah sinergi antar kecamatan, kelurahan, warga, babinsa, babinkamtibmas , tokoh agama bisa mencegah potensi gangguan kamtibmas tersebut, sehingga ke depannya wilayah Kota Pekalongan khususnya  Kecamatan Pekalongan Selatan menjadi lebih baik lagi dan semakin kondusif.

"Sesuai visi misi Pemerintah Kota Pekalongan menjadikan masyarakat Kota Pekalongan yang sejahtera, mandiri, berbudaya, berlandaskan nilai-nilai religiusitas bisa diwujudkan khususnya di Kecamatan Pekalongan Selatan," tegasnya.

Sementara itu, Camat Pekalongan Selatan, Rusmani Budiharjo mengakui bahwa, seperti di daerah-daerah kota besar lain, trend aksi tawuran di wilayahnya ini meningkat. Disampaikan Rusmani, selama dua minggu ini, jajaran perangkat Kecamatan Pekalongan Selatan, babinsa, bhabinkamtibmas telah melakukan patroli rutin, dimana seminggu lalu, tim patroli mendapati sekumpulan pelajar SMK yang berdiri di Lapangan Jenggot, Kecamatan Pekalongan. Kemudian, dari hasil patroli itu, diamankan dua anak dengan barang bukti senjata tajam (sajam).

" Tim patroli gabungan  mengamankan dua anak remaja tadi dari dua SMK berbeda, satu dari salah satu SMK di Kota Pekalongan, dan satunya lagi SMK di salah satu wilayah di Kabupaten Pekalongan yang tawuran untuk dilakukan pemeriksaan oleh pihak kepolisian, " beber Rusmani.

Disamping itu, pada saat Malam minggu kemarin (5/11/2022), pihaknya menerima informasi dari warga bahwa ada indikasi akan terjadi aksi tawuran kembali. Maka, pihaknya bersama tim gabungan berinisiatif melakukan patroli dibantu dari tim kepolisian Polres Pekalongan Kota untuk melakukan penjagaan di Exit Tol Pekalongan.

"Memang ada beberapa potensi tawuran itu, setelah diantisipasi, kejadian  tawuran itu bisa dicegah. Kami berharap, seluruh masyarakat khususnya para orangtua untuk bisa memantau anak-anaknya terutama remaja yang berpotensi bisa melakukan aksi tawuran, karena mungkin melihat di media sosial atau hanya ikut-ikutan temannya. Mudah-mudahan kita sebagai orangtua bisa mengarahkan anaknya untuk melakukan kegiatan -kegiatan yang positif saja," harap Rusmani.

Lanjutnya, dalam rapat koordinasi catur pilar ini mengundang para lurah dan LKK yang terdiri BKM, LPM dan Karangtaruna, serta TP-PKK dengan harapan bisa berdiskusi bersama dalam meningkatkan pembangunan di wilayah Pekalongan Selatan.

"Karena peran-peran mereka ini sangat dibutuhkan, pihak kecamatan tidak bisa bekerja sendiri, kami butuh dukungan para lurah dan LKK yang ada di wilayah kami untuk bersama-sama meningkatkan pembangunan di Kecamatan Pekalongan Selatan," pungkasnya. ( Rafid / Batik TV )