Minimalisir Kerumunan Syawalan di Daerah Krapyak, Dishub Lakukan Penyekatan

Tradisi Syawalan atau seminggu setelah hari raya Idul Fitri di Kota Pekalongan sangatlah unik. Salah satu tradisi yang terkenal sampai di luar daerah adalah tradisi Lopisan atau Krapyakan. Tradisi ini dilakukan setiap tahun di daerah Krapyak,Kecamatan Pekalongan Utara,Kota Pekalongan. Warga berbondong-bondong untuk melihat lopis raksasa yang tiap tahun ukurannya bertambah besar. Namun,dikarenakan masih dalam kondisi pandemi Covid-19,Pemerintah Kota Pekalongan sepakat untuk meniadakan kegiatan Festival Lopis Raksasa tersebut.

Untuk mengantisipasi adanya kerumunan menuju wilayah Krapyak tersebut,Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Perhubungan yang di bantu TNI, Polri, Satpol PP dan Linmas melakukan pembatasan akses menuju Krapyak dalam memomentum Syawalan, Kamis(20/5/2021) dengan menyiapkan sejumlah titik penyekatan untuk menghalau massa khususnya warga dari luar daerah Kota Pekalongan yang kemungkinan akan menuju wilayah tersebut.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekalongan, Slamet Prihantono menyampaikan Untuk titik penyekatan,ada beberapa tempat baik melalui darat dimana ada 4 titik yaitu di Jalan Seruni menuju ke SMP Negeri 10 yang biasa banyak warga dari arah Batang mengarah kesana,kemudian di Jalan Jlamprang dan Jalan Truntum, serta dari arah TPA Degayu yang akan disekat di pom bensin Slamaran. Sementara, untuk jalur sungai atau penyebrangan perahu menuju ke Krapyak ada 6 titik yakni di Jalan Jetayu depan Dinarpus,serta di sejumlah gang menuju ke wilayah Krapyak diantaranya di Gang 12,Gang 10,Gang 7,dan Gang 4.

selain menyiapkan titik-titik penyekatan di beberapa akses jalan menuju Krapyak,tim gabungan Satgas Covid-19 Kota Pekalongan juga akan melakukan pengawasan dan patroli di titik-titik tempat wisata agar tidak terjadi penumpukan massa,seperti di Pantaisari Panjang dan Pantai Cemoro Sewu Slamaran. Disamping itu,wisata bahari PPNP juga akan ditutup selama 2 hari untuk mencegah masuknya pengunjung yang ingin mencari alternatif berwisata pada saat momentum Syawalan.

Untuk melakukan penyekatan Dishub mengerahkan personil 30 orang,bila ditambah personil gabungan dari TNI,Polri,Satpol PP dan Limas kurang lebih ada 200-300an orang personil untuk mengawasi titik-titik penyekatan tersebut. (Romi/BatikTV)