PENGURUS PBI PEKALONGAN RAYA PERIODE 2022-2027 RESMI TERBENTUK

Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) Pekalongan Raya, sebuah organisasi perempuan yang bertujuan memberi ruang bagi perempuan Pekalongan untuk tumbuh, berdaya guna, dan bergerak bersama dalam menjaga keberagaman di Pekalongan Raya. (3/09).

Pada zaman penjajahan dulu, kebaya yang dipadukan dengan bawahan kain batik, songket, atau tenun, merupakan busana harian kaum perempuan Indonesia. Penggunaan kebaya bukan hanya sebagai fesyen semata, melainkan juga sebagai identitas bangsa di mata penjajah. Bahkan, perempuan bangsa Eropa turut mengganti pakaian mereka dengan kebaya sebagai cara beradaptasi dengan warga setempat.

Namun, seiring mode yang terus berkembang, kebaya tak lagi menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia untuk berbusana sehari-hari. Kini, pemandangan perempuan memakai kebaya setiap hari umumnya hanya dijumpai di beberapa daerah di Jawa seperti Yogyakarta. Penggunanya pun biasanya sudah berusia tua. Perempuan lainnya mengenakan kebaya hanya untuk menghadiri acara formal saja.

Bertempat di Rumah Batik TBiG, Pengurus Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) Pekalongan Raya massa bakti 2022 sampai 2027 resmi dikukuhkan oleh Ketua Umum Perempuan Berkebaya Indonesia Rahmi Hidayati, Kamis (01/09/2022) mengungkapkan dirinya merasa bangga bahwa kepengurusan PBI telah dikukuhkan di Pekalongan, menurutnya banyak hal yang dapat dilakukan di Kota Pekalongan seperti sosialisasi, aspek ekonomi sebagai produsen batik tenun dan konveksi kebaya. Dirinya berharap pengurus yang baru akan segera bergerak dalam menjalankan organisasi PBI.

Sementara itu, Ketua PBI Pekalongan Raya, Hj. Munafah Asip Kholbihi menyampaikan berbagai program kerja sudah disiapkan dalam menjalankan organisasi PBI di Pekalongan Raya yang berdampak positif bagi masyarakat, diperkirakan PBI akan melakukan sosialisasi dalam waktu dekat. Sosialisasi ini menyasar pada berbagai elemen masyarakat dan komunitas dengan tujuan untuk memperkenalkan PBI, hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa sosialisasi juga akan diadakan ke sekolah-sekolah.

Dalam kesempatan tersebut juga diadakan Pameran Batik Dan Kebaya serta peragaan busana bagi peserta yang hadir dalam acara tersebut. 

Diharapkan dengan adanya organisasi PBI di Kota Pekalongan menjadikan eksistensi kebaya bisa mengimbangi tren mode busana lain. Kebaya bukan lagi menjadi fashion bagi wanita kalangan ataupun usia tertentu. Kemudian, diharapkan generasi muda bisa mulai melirik kebaya yang bisa dikreasikan sesuai dengan karakternya. Hal itu juga dapat menjadi upaya dalam melestarikan kebaya yang merupakan warisan budaya Indonesia. (Romi/BatikTV).