PGRI JATENG DAN PGRI KOTA PEKALONGAN BANTU GURU TERDAMPAK BANJIR

Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)  Provinsi Jawa Tengah bersinergi dengan PGRI Kota Pekalongan turut menggelar aksi kemanusiaan kepada korban bencana alam banjir yang terjadi di wilayah Kota Pekalongan. Bantuan berupa paket sembako dan obat-obatan yang diserahkan ini menyasar 500 orang guru dan tenaga pendidik serta masyarakat terdampak banjir. Bantuan tersebut diserahterimakan oleh Wakil Walikota Pekalongan,HA Afzan Arslan Djunaid,SE didampingi Wakil Ketua PGRI Provinsi Jawa Tengah,Drs Rismono,Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan,Drs Drs Soeroso,MPd, dan Ketua PGRI Kota Pekalongan,Mabruri,SPd kepada perwakilan penerima bantuan, bertempat di SDN Tirto 3 Kota Pekalongan,Selasa(16/2/2021).

Usai menyerahkan bantuan, Wakil Walikota Pekalongan yang akrab disapa Aaf mengapresiasi bentuk kepedulian PGRI Provinsi Jawa Tengah dan PGRI Kota Pekalongan serta donatur lainnya yang telah menggalang dana untuk membantu para korban bencana banjir khususnya para guru dan tenaga pendidik yang rumahnya terendam banjir serta kepada warga terdampak banjir lainnya. Aaf menjelaskan bencana banjir di awal tahun ini memang cukup luar biasa dan sudah lebih dari 10 hari genangan air belum surut dan masih menggenangi sebagian wilayah Kota Pekalongan.

“Kami apresiasi atas bantuan ini yang telah membantu para anggota PGRI yang rumahnya terendam dan warga terdampak banjir lainnya. Bantuan ini sangat tepat di saat curah hujan masih tinggi dan air masih menggenangi beberapa wilayah di Kota Pekalongan. Mudah-mudahan bantuan ini bermanfaat untuk mereka yang terdampak banjir dan menjadi berkah bagi semuanya,”tutur Aaf.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan,Drs Soeroso,MPd yang menyambut baik adanya bantuan tersebut. Hal ini dipandang sebagai wujud solidaritas PGRI selaku organisasi guru terbesar kepada para anggotanya sebanyak 500 orang guru di Kota Pekalongan yang mengalami musibah banjir dan masyarakat terdampak banjir. Terlebih, sebagai insan pendidikan, para anggota PGRI di situasi seperti saat ini masih harus tetap melaksanakan tugasnya di sekolah dan memberikan pembelajaran secara daring dari rumah. 

“Bentuk kepedulian sosial ini merupakan perwujudan salah satu slogan PGRI “solid” yakni mewujudkan solidaritas PGRI kepada para anggotanya yang terkena musibah banjir dan membantu korban banjir lainnya,”ujarnya.

 Wakil Ketua PGRI Provinsi Jawa Tengah,Drs Rismono mengungkapkan bahwa bantuan ini merupakan bentuk sinergitas dan kontribusi antara PGRI Provinsi Jawa Tengah dengan PGRI Kota Pekalongan untuk meringankan beban para anggota PGRI di Jawa Tengah yang dilanda musibah banjir serta warga terdampak lainnya. Menurutnya,ada 4 titik daerah yang diberikan bantuan yakni Kota Semarang,Kabupaten Demak,Kota Pekalongan,dan Kabupaten Pekalongan yang sedang dilanda musibah banjir.

“Bantuan yang disalurkan langsung menukik ke daerah masing-masing berbentuk uang untuk dibelanjakan kebutuhan dasar korban banjir dan nominalnya disesuaikan dengan kondisi kabupaten atau kota masing-masing. Mudah-mudahan apa yang kami berikan ini bisa bermanfaat bagi warga terdampak khususnya para guru yang ada di Provinsi Jawa Tengah yang tengah dilanda musibah banjir,” ucapnya.

Ditambahkan Ketua PGRI Kota Pekalongan,Drs Mabruri, dalam pelaksanaan kepedulian sosial ini,PGRI Provinsi Jawa Tengah dan PGRI Kota Pekalongan menggalang dana dengan total Rp37,5 juta untuk dibelanjakan dalam bentuk paket sembako seharga Rp66 ribu berisi beras,mie instan,kecap,gula,kopi,teh,dan biskuit dibagikan kepada 500 anggota PGRI Kota Pekalongan yang rumahnya tergenang banjir. Sementara,sebagian bantuan diberikan kepada masyarakat terdampak banjir yang diberikan langsung di posko pengungsian berupa mie instan,obat-obatan,lotion anti nyamuk,dan minyak kayu putih.

“Selain kegiatan bantuan sosial yang diberikan kepada korban banjir,sejak Bulan November 2020 silam,kami PGRI Kota Pekalongan juga telah melaksanakan beberapa kegiatan bakti sosial lainnya diantaranya menggalang dana hampir Rp250juta untuk pengadaan gadget kepada siswa kurang mampu, bantuan PGRI Peduli Covid, dan bersinergi dengan Dinas Pendidikan melalui IGTKI untuk mengadakan kegiatan trauma healing secara mobile ke posko-posko pengungsian menghibur para anak pengungsi. Dalam kegiatan bantuan ini juga kami mendorong para guru yang menerima bantuan ini namun ternyata ada anggota guru lain yang lebih layak dibantu bisa mendonasikan bantuan ini kepada anggota yang lain yang lebih layak,”tandasnya. (BatikTV)