Prospek Pengembangan Industri Akuakultur di Wilayah Pesisir Kota Pekalongan

Untuk memberikan Pemantapan jurusan Budidaya Perairan kepada Mahasiswa Baru dan memberikan bekali ilmu bagi mahasisa yang masih menempuh di program setudi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan menyelenggarakan Stadium General dengan tema Prospek Pengembangan Industri Budidaya Perikanan Di Wilayah Pesisir  Kamis, 19 September 2019 di Ruang Auditorium Gedung C lantai 3 Universitas Pekalongan.

Sebagai narasumber dalam acara Stadium General kali ini Prof. Hiroyuki Miyake dari Universitas Kitakyushu Jepang dan Dr. Ir. Benny Diah Madusari, M.Pi dari Universitas Pekalongan.

Dalam paparannya, Dr. Ir. Benny Diah Madusari, M.Pi menyampaikan Salah satu sektor ekonomi kelautan Indonesia yang sangat potensial untuk menjadi penyelamat adalah sektor perikanan budidaya (aquaculture atau akuakultur).

Pasalnya, sebagai negara maritim dan kepulauan terbesar di dunia dengan garis pantai 95.181 km, Indonesia memiliki sekitar 24 juta hektare wilayah perairan laut dangkal yang sesuai untuk usaha budidaya laut, seperti rumput laut, teripang, invertebrata, dan ribuan jenis organisme perairan lainnya sebagai bahan baku (raw materials) untuk industri makanan dan minuman, farmasi, kosme tik, cat, film, bioenergi, dan ratusan jenis industri lainnya.

Selain itu, marikultur juga bisa meng hasilkan perhiasan yang sangat mahal seperti kerang mutiara. Dan, dapat berfungsi se bagai penyerap karbon, sehingga turut mencegah terjadinya pemanasan global (global warming).

Sedangkan,  Prof. Hiroyuki Miyake dari Universitas Kitakyushu Jepang memberikan pengetahuan kepada mahasiswa Budidaya Perairan mengenai Education for Sustainable Development (ESD) serta berbagai proyek lingkungan yang telah dilakukan oleh Jepang.

Masyarakat dapat turut serta melakukan proyek-proyek lingkungan tersebut, dan mereka yang akan merasakan manfaat dari proyek itu sendiri, bahwa digencarkannya ESD di Jepang tidak lepas dari banyaknya tragedi lingkungan yang terjadi di Jepang,  ESD menjadi penting karena dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat secara berkelanjutan.

Berkenaan dengan langkah-langkah Jepang yang dianggap berhasil dalam mewujudkan kepedulian terhadap lingkungan, karena lingkungan harus dijaga kelestariannya secara berkelanjutan. Oleh sebab itu masyarakat secara bersama-sama harus ikut menjaga keberlangsungan kelestarian lingkungan di tempat mereka tinggal.

Mengingat usaha akuakultur hampir semuanya berlokasi di wilayah-wilayah pesisir sehingga diharapkan pembangunan dan bisnis akuakultur akan membangkitkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran baru di wilayah pesisir Kota Pekalongan.
 
(Reporter: Romi Suharto)