Santri Goes to Industry, Caswiyono Dorong Santri Untuk Melek Industrialisasi

Kab Batang - Puluhan santri dari berbagai pondok pesantren dan elemen lainnya di wilayah Batang, Pekalongan dan Pemalang, mengikuti kunjungan industri yang bertajuk 'Santri Goes to Industry'. Dalam kesempatan tersebut, mereka berkunjung ke Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Senin 23 Oktober 2023 siang.  Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka menyemarakan Hari Santri Nasional 2023, sekaligus mengenalkan industrialisasi kepada para santri.  

Dalam kesempatan itu hadir Staff Khusus Menteri Tenaga Kerja RI, Caswiyono Rusydie Cakrawangsa, yang juga santri asli kelahiran Batang. Kemudian, Direktur Bina Instruktur dan tenaga Pelatihan Kemenaker RI Dodo Setiadi, Kepala Balai Besar Pelatihan Vokasi Dan Produktivitas (BBPVP) Semarang Heru Wibowo, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Batang Rahmat Nurul Fadhilah, Pengasuh Ponpes Al Munawir Gringsing Batang KH Solihin Shihab, para kiai dan santri. 

Kehadiran mereka disambut Direktur Kelembangaan dan Humas KITB, M Fakhrur Rozi beserta jajaran manajemen. Dalam pembukaan, dinyanyikan lagu Indonesia Raya, kemudian dilanjutkan mars Ya Lal Wathon. Dilanjutkan ikrar dan penandatanganan santri mendukung pembangunan KITB dan siap berpartisipasi dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) serta siap menjaga harmonisasi, kondisifitas disekitar KITB. Acara dilanjutkan kunjungan secara langsung, dan berkeliling di KITB. 

Staff Khusus Menteri Tenaga Kerja RI, Caswiyono Rusydie Cakrawangsa, dalam acara tersebut menyatakan, selain digelar berbagai kegiatan pada momen Hari Santri Nasional, juga digelar Santri Goes to Industry. Menurutnya, santri merupakan komponen masyarakat yang sangat penting, terutama di wilayah Batang, Pekalongan dan Batang, harus juga melek dengan industrialisasi. Apalagi, kata dia, di Batang saat ini sedang mengalami perkembangan industrialisasi yang luar biasa dengan hadirnya KITB. 

"Minimal para santri tahu dan peduli, bahwa didaerah ini (Batang-red), sedang terjadi industrialisasi. Dan mereka juga harus berperan, kenapa demikian para santri memiliki talenta-talenta baru, dan bisa menjadi stok SDM yang kompeten. Oleh karena itu harus disambungkan dengan dunia industri, maka sebuah keharusan disiapkan SDM yang memadai, dan untuk dapat bekerja di KITB," terang Caswiyono. 

Dikatakan, santri di era sekarang, tidak hanya pintar ngaji semata, tetapi harus tahu dunia industrialisasi yang sedang berkembang. Selama ini, mereka hanya dengar saja nama KITB, dan saat ini mereka bisa masuk dan melihat secara langsung kondisi di KITB, dengan sejumlah perusahaan yang akan berdiri.  "Kedepan, saya berkomitmen untuk terus mendorong berdirinya Balai Latihan Kerja (BLK) komunitas di sekitar KITB. Itu dilakukan agar pesantren maupun komunitas keagamaan, orang-orang desa, memiliki kesempatan yang luas dalam meningkatkan kompetensinya," imbuhnya. 

Sementara, Direktur Kelembagaan dan Humas KITB, M Fatkhrur Rozi menyambut baik adanya program Santri Goes to Industry. Dikatakan, KITB sendiri merupakan kawasan industri yang terbesar dengan luas 4.300 hektar. Sehingga ada peluang masyarakat Batang dan sekitarnya, terutama para santri untuk dapat memanfaatkan KITB menjadi bagian 'pemain' dan terlibat dalam industri yang ada. 

"Hampir tiap hari, KITB ada tamu dari investor asing, hari ini ada dari Taiwan. Memang, banyak kawasan industri lain, tetapi KITB disiapkan betul pemerintah, bagaimana pemerintah menyiapkan infrastruktur. KITB merupakan proyek strategis nasional, maka akan banyakK investor membuat pabrik di KITB," terang Fatkhrur Rozi.

Terkait progres KITB, menurut dia progresnya begitu cepat. Dimana sudah ada 10 tower, dan infrastruktur jalan sudah 50 kilometer sudah siap.  "Dari 4.300 hektare, baru 10 persen, sekitar 1.200 hektar. Oleh sebab itu, melalui santri goes to industry, para santri maupun warga NU harus bisa berpartisipasi. Bahkan, jika memungkinkan bukan hanya sebagai pekerjanya, tetapi menjadi pengusahanya," tegasnya. 

Sementara, Pengasuh Ponpes Al Munawir Gringsing Batang KH Sholihin Shihab menambahkan, bahwa kehadiran KITB merupakan anugerah dari Allah SWT, khususnya bagi warga Batang, dan umumnya bagi para santri. Dan, ke depan peran santri akan mewarnai di KITB. "Alhamdulillah, di pesantren-pesantren sudah dibangun BLK-BLK. Insya Allah santri akan memberi peran positif. Jadi santri bukan hanya pintar ngaji saja, tetapi yang lainnya termasuk industri," pungkas KH Sholihin Shihab. (Seiv/Batik TV)