TUGU PERJUANGAN PEKALONGAN DILENGKAPI DIORAMA HINGGA MERIAM TANK

Memperingati sekaligus melestarikan nilai-nilai perjuangan rakyat Kota Pekalongan dalam melawan penjajahan, tugu perjuangan dibangun di area Stadion Hoegeng Kota Pekalongan yang diawali dengan peletakan batu pertama secara simbolis oleh Pangdam IV Diponegoro, Mayjen TNI Widi Prasetijono yang diwakilkan oleh Danrem 071 Wijayakusuma, Kolonel Inf Yudha Airlangga, didampingi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) sekaligus tokoh ulama kharismatik Kota Pekalongan, Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya atau yang dikenal dengan Habib Luthfi, Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, Dandim 0710/Pekalongan, Letkol Inf Aditya, Kapolres Pekalongan Kota, AKBP Wahyu Rohadi, Ketua DPRD Kota Pekalongan, M Azmi Basyir, Wakil Walikota Pekalongan, H Salahudin, Ketua Legiun Veteran RI Kota Pekalongan, LS Tambunan, dan sejumlah Forkopimda lainnya, berlangsung di Kawasan Stadion Hoegeng, Selasa (6/9/2022).
Arsitektur Pembangunan Tugu Perjuangan Kota Pekalongan, Nur Hadiman menjelaskan bahwa, mengenai site plan dari tugu tersebut berupa bentangan sayap burung garuda, di mana sisi kiri dan kanan masing-masing selebar 50 meter. Tugu tersebut berdiri diatas 8x8 meter, dengan tinggi total dari sayap garuda sampai pondasi setinggi 17 meter. Di mana, hal ini terkandung maksud Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 silam. Nantinya untuk sarana edukasi, disekeliling tugu tersebut, ada pagar membentang dilengkapi dengan 12 panel relief terbuat dari batu yang desainnya sudah disiapkan sedemikian rupa. Pembangunan tugu perjuangan Kota Pekalongan ini menggelontorkan biaya senilai Rp1,55 Milliar dengan target penyelesaiannya 3-4 bulan ke depan dengan luasan area sekitar 200an meter di Kawasan Stadion Hoegeng Pekalongan, di mana proses pembangunan akan dimulai dalam minggu ini. Berharap dengan pembangunan tugu perjuangan ini selain untuk sifatnya monumental atau tanda pengingat bersejarah, bisa juga untuk sarana edukasi kepada generasi muda.
Arsitek pembangunan tugu perjuangan kota Pekalongan, Nur Hadiman menyampaikan, "Berdasarkan site plan tugu ini juga dilengkapi untuk spot spot foto yang instagramable. Dimana, di site plan tugu itu akan banyak vegetasi, taman dan ada senjata berat seperti meriam tank. Kami sudah siapkan dan tinggal didatangkan saja. Untuk proses pembangunan, mulai malam ini kami akan membahas bersama Habib Lutfi, jajaran Pemkot Pekalongan, TNI, dan Polri untuk segera mengebut pembangunan tugu selama 3-4 bulan bisa terselesaikan dengan baik, selanjutnya untuk pembangunan tamannya menyusul." (Romi/BatikTV).
Arsitektur Pembangunan Tugu Perjuangan Kota Pekalongan, Nur Hadiman menjelaskan bahwa, mengenai site plan dari tugu tersebut berupa bentangan sayap burung garuda, di mana sisi kiri dan kanan masing-masing selebar 50 meter. Tugu tersebut berdiri diatas 8x8 meter, dengan tinggi total dari sayap garuda sampai pondasi setinggi 17 meter. Di mana, hal ini terkandung maksud Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 silam. Nantinya untuk sarana edukasi, disekeliling tugu tersebut, ada pagar membentang dilengkapi dengan 12 panel relief terbuat dari batu yang desainnya sudah disiapkan sedemikian rupa. Pembangunan tugu perjuangan Kota Pekalongan ini menggelontorkan biaya senilai Rp1,55 Milliar dengan target penyelesaiannya 3-4 bulan ke depan dengan luasan area sekitar 200an meter di Kawasan Stadion Hoegeng Pekalongan, di mana proses pembangunan akan dimulai dalam minggu ini. Berharap dengan pembangunan tugu perjuangan ini selain untuk sifatnya monumental atau tanda pengingat bersejarah, bisa juga untuk sarana edukasi kepada generasi muda.
Arsitek pembangunan tugu perjuangan kota Pekalongan, Nur Hadiman menyampaikan, "Berdasarkan site plan tugu ini juga dilengkapi untuk spot spot foto yang instagramable. Dimana, di site plan tugu itu akan banyak vegetasi, taman dan ada senjata berat seperti meriam tank. Kami sudah siapkan dan tinggal didatangkan saja. Untuk proses pembangunan, mulai malam ini kami akan membahas bersama Habib Lutfi, jajaran Pemkot Pekalongan, TNI, dan Polri untuk segera mengebut pembangunan tugu selama 3-4 bulan bisa terselesaikan dengan baik, selanjutnya untuk pembangunan tamannya menyusul." (Romi/BatikTV).