Umat Tri Dharma Kota Pekalongan Peringati Upacara Sembahyang Cioko

Umat Tri Dharma di Kota Pekalongan memperingati Upacara Sembahyang Cioko atau Sembahyang Perebutan yang jatuh pada bulan 7 Imlek tanggal 15 di Kelenteng Pho An Thian, Jalan Blimbing 3-7 Kota Pekalongan, Kamis (15/8/2019). Sembahyang Cioko ini untuk memberi sesaji kepada arwah para leluhur yang tidak terurus.

Hal ini diungkapkan Ketua Yayasan Kelenteng Po An Thian, Heru Wibawanto Nugroho. Menurut kepercaayaannya, arwah-arwah diberi kebebasan pada tanggal 15 bulan 7 Imlek. Sebab pintu neraka dibuka sehingga sembahyangan ini di lakukan untuk memberi makan arwah yang tidak terurus agar aman dan tidak mengganggu.

Dijelaskan Heru bahwa dengan memberi sedekah pada arwah yang tidak terurus sini tidak memandang etnis dan agama apapun.

Bentuk ritual dari sembahyang ini adalah dengan mengirimkan replika uang, baju, sandal, perhiasan yang semuanya terbuat dari kertas kepada arwah-arwah tersebut dengan cara dibakar. Nantinya barang-barang yang dibakar tersebut bisa digunakan bekal para arwah di alamnya, melalui ritual sembahyang rebutan. Selain menjadi tenang, dengan berbagai sesaji yang diberikan agar sang arwah mempunyai bekal di alamnya.

Untuk perebutan, ada buah-buahan dan jajanan pasar seperti bakpao, ayam serondeng, ikan asin, dan snack lainnya untuk dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
 
(Reporter: Seiv Robbani)