WUJUD SYUKUR SETELAH PANEN DAN AKAN TANAM PADI WARGA MENGGELAR PAWAI UNIK

Sebagai wujud tanda syukur setelah panen dan akan tanam padi, warga Kabupaten Pekalongan menggelar  pawai yang unik, yaitu arak- arakan pecing atau orang-orangan sawah. Parade menjadi daya tarik sendiri bagi wisata desa setempat yang memiliki area persawahan dan alam pegunungan yang indah.

Sedekah bumi dan arak-arakan pecing atau orang orangan sawah ini digelar di Desa Bantarkulon, Lebak Barang, Kabupaten Pekalongan. Sebanyak 25 jenis orang-orangan sawah atau hantu sawah pengusir hama terutama burung , dibuat oleh warga. Aneka boneka seperti orang- orangan, binatang juga hantu ini lalu diarak oleh penduduk desa setempat keliling kampung. Puluhan pecing tersebut kemudian diletakan di kawasan wisata Desa Tematik Bantar Kulon.

Pecing ini dibuat oleh para warga setempat menggunakan bahan jerami atau tanaman padi yang telah mengering, bambu dan pakaian warga yang sudah tidak terpakai. Mereka juga membuat replika kerbau sebagai simbul hewan yang banyak dipelihara oleh warga sekita, juga hantu pengusir hama terutama burung pemakan padi.
Pecing ini dinilai oleh dewan juri dan pemenangnya diberi sejumah hadiah oleh panitia. Kategori penilaian adalah kreatifitas dari pembuatannya, ide unik dan kekompakan tim.

Parade pecing yang biasanya menjadi alat pengusir burung di persawahan ini diharapkan mampu mengenalkan kembali pentingnya sawah bagi kehidupan terutama kepada kaum millenial.  Selain itu juga mengajak warga setempat untuk menjadi produsen produk pertanian dan membangun desa wisata berbasis pertanian dan agro bisnis.

Kondisi alam yang subur dan pegunungan yang indah menjadikan Kecamatan Lebak Barang sangat potensial untuk pengembangan wisata alam di Kabupaten Pekalongan. Pemerintah daerah diharapkan ikut mendrong agar wisata desa semakin maju dan berkembang
 
Romi Suharto, Batik TV Melaporkan